FSPMI Mojokerto Melawan Intimidasi Terhadap Buruh PT Global Carton
Dibawah terik sinar matahari yang mulai menyengat, Kamis (6/10), FSPMI Mojokerto mulai berkumpul di Ngoro Industrial Park (NIP). Hampir satu jam berada disana, buruh menyampaikan orasi untuk menuntut agar para penegak hukum bisa berlaku adil kepada buruh.
Seperti diberitakan pekan lalu, aparat kepolisian dari Polsek Ngoro telah melakukan tindak kekerasan terhadap buruh PT. Global Carton. Para buruh berpendapat, tindakan ini harus ditindaklanjuti. Bukan hanya berdiam seakan tidak terjadi apa-apa.
“Apakah kalian tidak malu kepada buruh wahai aparat? Buruh bukanlah masyarakat yang mudah dibodohi. Kami buruh Fspmi buruh yang mengetahui tentang penegakan hukum,” ujar Ketua PC SPAI FSPMI Mojokerto Eka Hernawati dalam orasinya yang berapi-api.
“Ketahuilah ada 50% karyawan di PT. Global carton adalah karyawan outsourcing. Dimana letak keadilan di negeri ini? Ini Indonesia, kawan! Negara hukum. Keadilan adalah hak semua warga negara Indonesia. Sebagai aparat seharusnya bisa mengayomi, melindungi masyarakat yang lemah dan menegakkan keadilan. Bukan aparat yang menindas dan berperilaku tidak adil kepada masyarakat,” imbuhnya.
Seusai melakukan orasi, massa aksi melakukan longmarch menuju Polsek Ngoro. Di tengah perjalanan, sekitar 500 massa aksi tersebut berhenti untuk menunggu hasil perundingan antara kepolisian dan perwakilan FSPMI. Selang 30 menit kemudian, Eka Hernawati dan Ketua DPW FSPMI Jawa Timur Pujianto menyampaikan hasil perundingan. Menurut informasi, akan ada pertemuan antara Manajemen PT. Global Carton dengan perwakilan dari FSPMI yang akan di kawal langsung oleh Polsek Ngoro”.
Tak ingin kehilangan momen lebih lanjut, massa aksi diintruksikan bergerak ke PT Global Carton untuk mengantar anggota PUK SPAI FSPMI PT Global Carton melanjutkan mogok kerja di dalam area perusahaan dengan dipimpin langsung oleh ketua PC SPAI FSPMI Mojokerto.
Dibawah terik sinar matahari yang mulai menyengat, Kamis (6/10), FSPMI Mojokerto mulai berkumpul di Ngoro Industrial Park (NIP). Hampir satu jam berada disana, buruh menyampaikan orasi untuk menuntut agar para penegak hukum bisa berlaku adil kepada buruh.
Seperti diberitakan pekan lalu, aparat kepolisian dari Polsek Ngoro telah melakukan tindak kekerasan terhadap buruh PT. Global Carton. Para buruh berpendapat, tindakan ini harus ditindaklanjuti. Bukan hanya berdiam seakan tidak terjadi apa-apa.
“Apakah kalian tidak malu kepada buruh wahai aparat? Buruh bukanlah masyarakat yang mudah dibodohi. Kami buruh Fspmi buruh yang mengetahui tentang penegakan hukum,” ujar Ketua PC SPAI FSPMI Mojokerto Eka Hernawati dalam orasinya yang berapi-api.
“Ketahuilah ada 50% karyawan di PT. Global carton adalah karyawan outsourcing. Dimana letak keadilan di negeri ini? Ini Indonesia, kawan! Negara hukum. Keadilan adalah hak semua warga negara Indonesia. Sebagai aparat seharusnya bisa mengayomi, melindungi masyarakat yang lemah dan menegakkan keadilan. Bukan aparat yang menindas dan berperilaku tidak adil kepada masyarakat,” imbuhnya.
Seusai melakukan orasi, massa aksi melakukan longmarch menuju Polsek Ngoro. Di tengah perjalanan, sekitar 500 massa aksi tersebut berhenti untuk menunggu hasil perundingan antara kepolisian dan perwakilan FSPMI. Selang 30 menit kemudian, Eka Hernawati dan Ketua DPW FSPMI Jawa Timur Pujianto menyampaikan hasil perundingan. Menurut informasi, akan ada pertemuan antara Manajemen PT. Global Carton dengan perwakilan dari FSPMI yang akan di kawal langsung oleh Polsek Ngoro”.
Tak ingin kehilangan momen lebih lanjut, massa aksi diintruksikan bergerak ke PT Global Carton untuk mengantar anggota PUK SPAI FSPMI PT Global Carton melanjutkan mogok kerja di dalam area perusahaan dengan dipimpin langsung oleh ketua PC SPAI FSPMI Mojokerto.