JANGAN BUAT SAKIT ORANG BILA TIDAK INGIN DI SAKITI ORANG"

Mata-mata Rusia Masuk Perangkap FBI

Seorang tersangka mata-mata Rusia yang menyamar sebagai bankir di Manhattan, New York, telah mengakui perbuatannya dalam persidangan, menurut dokumen pengadilan yang diberitakan ABC News Minggu (13/3) waktu setempat.

Bankir tersebut diidentifikasi sebagai Evgeny Buryakov, dia dituduh berkerja sama dengan agen-agen dinas intelijen asing Rusia SVR sebagai agen "penyamaran tak-resmi" (non-official cover/NOC). Dia ditangkap setelah masuk dalam perangkap Biro Penyidik Federal (FBI) Amerika Serikat.

“Secara spesifik, Buryakov menyamar sebagai seorang pegawai di kantor sebuah bank Rusia di Manhattan,” menurut dokumen pidana yang dirilis pemerintah Amerika Serikat.

Buraykov diduga bagian dari jaringan mata-mata yang melibatkan dua orang lainnya, kata Departemen Kehakiman AS.

Dua agen lainnya bernama Igor Sporyshev dan Victor Podobnyy, yang dulu bekerja di AS atas nama pemerintah Rusia dan mendapat kekebalan diplomatik.

Sporyshev bekerja sebagai wakil dagang Rusia di New York hingga akhir tahun lalu dan Podobnyy adalah seorang atase di Kantor Kedutaan Rusia untuk PBB di New York.

“Dakwaan ini menunjukkan komitmen tegas kami dalam memerangi upaya oleh agen-agen yang menyamar untuk secara ilegal mengumpulkan data intelijen dan merekrut mata-mata di dalam wilayah Amerika Serikat," kata Jaksa Agung Eric Holder dalam pernyataannya.

“Kami akan mengerahkan semua alat yang kami miliki untuk mengidentifikasi dan menindak agen-agen asing yang beroperasi di dalam negara ini, tak peduli sejauh mana penyamaran mereka."
Seorang agen “non-official cover/NOC” umumnya bermakna sebagai mata-mata yang bekerja untuk negara lain tanpa perlindungan kekebalan diplomatik.

Dalam banyak kasus, agen-agen NOC tidak diakui sebagai agen intelijen oleh pemerintah mereka, sehingga seorang NOC merupakan aset intelijen yang sangat berharga bagi SVR, bunyi dokumen tersebut.
Buryakov terdaftar sebagai wakil repsentatif bank BUMN Rusia Vnesheconombank untuk AS yang berkantor di Manhattan.

Menurut para penyidik federal, jaringan mata-mata itu ditugaskan oleh Moskwa untuk mengumpulkan berbagai informasi intelijen, termasuk tentang kemungkinan sanksi AS terhadap Rusia, dan upaya AS mengembangkan sumberdaya energi alternatif.
Tiga orang itu diduga bekerja untuk sebuah divisi khusus intelijen Rusia yang disebut “Directorate ER” yang fokus kepada masalah-masalah ekonomi.

Perangkap FBI
 
FBI mulai melacak trio tersebut setelah penangkapan Anna Chapman dan sembilan mata-mata lain dalam kelompok yang dijuluki “Illegals” pada 2010. Trio tadi dituduh berusaha merekrut mata-mata perempuan untuk Rusia.

Mereka rutin bertemu dan berkomunikasi secara rahasia dengan pesan-pesan berkode untuk membagi informasi intelijen, sembari terus menutupi kerjasama mereka sebagai agen-agen SVR. Ketika memberikan informasi, mereka memindah-tangan tas, atau majalah atau lembaran kertas dalam berbagai pertemuan di luar ruangan.

FBI bisa mengungkap keberadaan kelompok tersebut dengan mengirim seorang agennya sendiri yang menyamar untuk direkrut sebagai mata-mata oleh tiga orang Rusia itu, menurut keterangan Kementerian Kehakiman.

Agen ganda FBI itu menyamar sebagai seorang analis di sebuah perusahaan energi di New York.
Dari dia, FBI bisa mengumpulkan informasi dengan menaruh alat sadap di map-map "dokumen analisis industri" yang dibawa masuk ke kantor SVR.

FBI merekam percakapan dua kolega Buryakov membahas upaya merekrut warga New York City dan jenis informasi intelijen yang harus diperoleh Buryakov.

Sebagian rekaman itu didapat pada musim semi 2013. Pada 2014 FBI mencoba lebih jauh dengan mengirim dua agen yang menyamar untuk bertemu Buryakov dan membahas "proyek pembangunan kasino di Rusia".
Salah satu rekan Buryakov mulai curiga adanya perangkap namun dia tetap memerintahkan dia untuk jalan terus agar bisa menilai situasi lebih cermat. Beberapa bulan kemudian, Buryakov ditangkap.

Dengan pengakuannya di pengadilan, jaksa hanya akan menuntut 30 bulan penjara, bukan hukuman maksimal lima tahun untuk kegiatan mata-mata.

http://www.beritasatu.com/dunia/354575-matamata-rusia-masuk-perangkap-fbi.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
 

Edward Snowden: Program Intelijen AS untuk Memata-matai Semua Orang

Edward Snowden, mantan karyawan Badan Keamanan Nasional AS (NSA), dalam sebuah wawancara mengatakan, intelijen Amerika Serikat sengaja memata-matai orang yang tidak memiliki hubungan dengan terorisme.

Pernyataan Edward Snowden itu diutarakan kepada saluran TV Spanyol Sexta pada Ahad, 13/03/16, dan menyebut, bahwa semua upaya intelijen AS tidak efektif dan tidak mencegah serangan apapun.

Menurut Snowden, seluruh program pengawasan hanya dibenarkan untuk mencegah serangan teroris. Namun, faktanya mereka menggunakannya untuk memanipulasi diplomatik, spionase ekonomi, dan kontrol sosial.

"Tidak ada yang meragukan bahwa kita harus mengawasi teroris, melacak aktivitas mereka," kata Snowden. "Tapi dokumen-dokumen 2013 mengungkap yang pemerintah (AS) sebenarnya menindak orang-orang yang justru berhubungan dengan terorisme: kita memata-matai pengacara ... kita memata-matai UNICEF, pengacara, profesor ... Itu bukan orang-orang yang diduga terorisme.

Snowden juga menceritakan dirinya berkali-kali berusaha menghubungi pemerintah Amerika Serikat untuk "mencapai kesepakatan," dan memastikan kepastian sidang, tapi sejauh ini dirinya hanya berhasil menerima jaminan tidak akan disiksa.

"Saya mempunyai banyak bukti, bahwa tindakan saya adalah untuk kepentingan masyarakat, orang-orang di negara saya," kata Snowden.

Snowden lebih lanjut mengatakan, pernah bekerja untuk pemerintah Rusia yang menurutnya sudah dirancang sehingga tidak ada pemerintah yang bisa menekan dirinya. Bahkan, Snowden menuduh AS mengunci dirinya di Rusia.

Pada 2013, Edward Snowden menyerahkan sejumlah dokumen rahasia kepada The Washington Post dan The Guardian yang membongkatr program pengawasan internet yang dilakukan oleh AS dan intelijen Inggris.

Kemudian Snowden diburu pemerintah AS dan melarikan diri ke Hong Kong dan berakhir di Rusia. Ketika Amerika Serikat membatalkan ID kewarganegarannya, secara efektif mencegah Snowden untuk meninggalkan wilayah Rusia.

Pemerintah Rusia kemudian memberinya suaka dengan jaminan untuk mengakhiri semua aktivitas apapun di AS.

Edward Snowden sekarang resmi menjadi penduduk Rusia, yang secara hukum memungkinkan untuk bepergian ke luar negeri.

http://islamtimes.org/id/doc/news/527363/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
 
 
Copyright © 2011. KITA BUKAN SAYA - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger