Rachmawati Soekarnoputri mencibir niat Presiden Jokowi mendukung kemerdekaan Palestina. Pasalnya, pemerintahan Jokowi tak kuasa menghadapi Amerika yang selama mendukung penuh Zionis-Israel.
Tak hanya itu, putri Bung Karno itu justru mengungkap, bahwa pemerintahan Presiden Jokowi diam-diam melakukan kerjasama intelijen dengan Israel. Rachma menyebut ada 12 intelijen Indonesia berpangkat perwira yang belajar di Mossad (badan intelijen Zionis-Israel).
“Ada 12 orang perwira intelijen Indonesia yang dikirim belajar di Mossad saat ini. Jadi apa yang bisa dilakukan penguasa sekarang ini terhadap Palestina yang ingin merdeka dari Zionis-Israel?,” ujar Rachmawati dalam pesan tertulis yang diterima, Jumat (11/3/2016) di Jakarta.
Rachmawati menilai apa yang dilakukan Jokowi hanyalah politik standar ganda (double standart) yang memalukan Indonesia. Sebab, tidak pernah sungguh-sungguh menentang kezaliman Amerika terhadap Palestina.
“Jangan double standart menghadapi nekolim,” ujar Rachmawati dengan tegas yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Rachmawati menilai apa yang dilakukan Presiden Jokowi berbeda dengan prinsip Bung Karno saat berpidato berjudul To Built The World A New. Sebab Bung Karno menarik garis tegas antara New Emerging Forces (Nefos) dengan Old Establish Forces (Oldefos) atau nekolim
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/rachmawati-soekarnoputri-katanya-jokowi-anti-israel-kok-soal-intelijen-malah-bekerjasama.htm?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter#.VuS0nLSLTIU
Posting Komentar